Langkah-langkah Mengatasi Windows Explorer Sering Crash
Kenapa ya Windows Explorer sering crash dan nggak bisa dibuka? Pasti bikin kesel banget, kan? Lagi asyik kerja atau nyari file, tiba-tiba Windows Explorer berhenti merespon dan harus di-restart. Masalah ini nggak cuma bikin produktivitas turun, tapi juga bisa bikin data yang belum disimpan hilang. Tenang, artikel ini akan memandu kamu langkah demi langkah untuk mengatasi masalah ini. Kita bahas penyebabnya, cara diagnosisnya, sampai solusi lengkapnya, biar Windows Explorer-mu lancar jaya lagi!
Pengenalan Masalah
"Aduh, Windows Explorer crash lagi!" Kalimat ini pasti sering terucap dari bibir para pengguna komputer. Masalah Windows Explorer yang sering crash dan nggak bisa dibuka memang jadi momok menakutkan. Bayangin aja, lagi ngerjain tugas penting, lagi nyusun laporan keuangan, atau lagi asyik download film, tiba-tiba Windows Explorer macet total. Otomatis, semua proses yang lagi berjalan jadi terhambat.
Masalah ini bukan cuma sekadar bikin jengkel, tapi juga bisa berdampak negatif pada produktivitas. Waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, jadi terbuang percuma hanya untuk mengatasi masalah Windows Explorer. Belum lagi kalau ada data yang belum disimpan, bisa hilang begitu saja. Gejala umumnya sih mulai dari Windows Explorer yang not responding, tampilan yang membeku, sampai muncul error message yang bikin bingung.
Biasanya, masalah ini muncul saat kita lagi buka banyak folder, lagi copy-paste file berukuran besar, atau lagi browsing folder yang isinya banyak banget gambar atau video. Bahkan, kadang-kadang Windows Explorer crash tanpa alasan yang jelas. Dampaknya, kita jadi nggak bisa mengakses file dan folder, nggak bisa browsing internet dengan nyaman, dan secara keseluruhan, pengalaman menggunakan komputer jadi nggak menyenangkan.
Penyebab Utama
Ada beberapa biang kerok yang sering jadi penyebab Windows Explorer sering crash dan nggak bisa dibuka. Yuk, kita bahas satu per satu:
1. File Explorer yang Corrupt:* File Explorer yang corrupt bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kesalahan sistem, virus, hingga proses instalasi atau uninstall program yang tidak sempurna. Bayangkan saja File Explorer ini seperti jantungnya sistem operasi. Jika jantung ini bermasalah, otomatis seluruh sistem akan terpengaruh.
Secara teknis, corrupt berarti adanya kerusakan atau ketidaksesuaian data dalam file sistem yang vital untuk menjalankan File Explorer. Ini bisa menyebabkan File Explorer berhenti merespon, gagal dibuka, atau bahkan menyebabkan blue screen of death (BSOD) yang menakutkan. Skenario umumnya, masalah ini muncul setelah kita melakukan update Windows yang gagal, atau setelah kita menginstal aplikasi yang tidak kompatibel dengan sistem operasi. Saya pernah menangani kasus serupa pada laptop kantor yang sering dipakai desain grafis. Ternyata, masalahnya ada pada driver kartu grafis yang belum di-update.
2. Driver yang Sudah Usang atau Tidak Kompatibel: Driver adalah perangkat lunak yang memungkinkan sistem operasi berkomunikasi dengan hardware. Jika driver kartu grafis, sound card, atau driver perangkat lain sudah usang atau tidak kompatibel dengan Windows, ini bisa menyebabkan konflik dan akhirnya membuat Windows Explorer crash*.
Driver yang sudah usang seringkali memiliki bug atau vulnerability yang dapat dieksploitasi oleh aplikasi atau sistem operasi. Selain itu, driver yang tidak kompatibel mungkin tidak dirancang untuk bekerja dengan fitur-fitur terbaru di Windows, sehingga menyebabkan ketidakstabilan. Skenario yang sering terjadi adalah setelah kita melakukan upgrade Windows, driver yang lama jadi nggak cocok lagi dan menyebabkan masalah. Pernah kejadian di PC teman saya, setelah upgrade ke Windows 11, Windows Explorer jadi sering crash karena driver* printer yang belum di-update.
3. Ekstensi Shell Pihak Ketiga yang Bermasalah: Ekstensi shell adalah program kecil yang memperluas fungsionalitas Windows Explorer. Beberapa aplikasi, seperti program backup, program antivirus, atau program kompresi file, seringkali menginstal ekstensi shell ke dalam Windows Explorer. Jika ekstensi shell ini bermasalah, misalnya karena bug atau konflik dengan program lain, ini bisa menyebabkan Windows Explorer crash*.
Ekstensi shell bekerja dengan cara menambahkan context menu atau toolbar ke Windows Explorer. Jika ekstensi ini tidak ditulis dengan baik atau memiliki bug, ini bisa menyebabkan memory leak atau deadlock, yang akhirnya membuat Windows Explorer berhenti merespon. Saya ingat, dulu pernah instal aplikasi untuk mengubah tampilan folder, eh malah bikin Windows Explorer jadi sering crash. Setelah saya uninstall aplikasi itu, masalahnya langsung hilang.
4. Infeksi Malware atau Virus: Malware atau virus dapat merusak file sistem dan menyebabkan berbagai masalah, termasuk Windows Explorer yang sering crash. Beberapa jenis malware* bahkan dirancang untuk menargetkan Windows Explorer secara khusus, dengan tujuan mencuri data atau merusak sistem.
Malware seringkali menyebar melalui email attachment, download dari situs web yang tidak terpercaya, atau melalui perangkat USB yang terinfeksi. Setelah menginfeksi sistem, malware dapat memodifikasi file sistem, menghapus file penting, atau bahkan mengambil alih kendali sistem. Skenario yang sering terjadi adalah setelah kita download program bajakan dari internet, eh malah dapat bonus virus yang bikin Windows Explorer jadi nggak karuan. Makanya, hati-hati ya kalau download* sesuatu dari internet!
Diagnosis Masalah
Sebelum kita masuk ke solusi, penting untuk mendiagnosis masalahnya terlebih dahulu. Ibaratnya, mau ngobatin penyakit, ya harus tahu dulu penyakitnya apa. Berikut beberapa metode diagnosis yang bisa kamu coba:
1. Periksa Event Viewer: Event Viewer adalah catatan sistem yang mencatat semua kejadian penting yang terjadi di komputer, termasuk kesalahan dan peringatan. Dengan memeriksa Event Viewer, kamu bisa mendapatkan petunjuk tentang penyebab Windows Explorer crash*. Caranya:
Ketik "Event Viewer" di kotak pencarian Windows.
Buka Event Viewer.
Di panel kiri, pilih "Windows Logs" > "Application".
Cari error atau warning yang terkait dengan Windows Explorer. Biasanya, error ini akan mencantumkan informasi tentang modul atau file yang menyebabkan masalah.
2. Jalankan System File Checker (SFC): System File Checker* adalah alat bawaan Windows yang digunakan untuk memindai dan memperbaiki file sistem yang rusak. Caranya:
Buka Command Prompt sebagai administrator (klik kanan pada tombol Start, pilih "Command Prompt (Admin)" atau "Windows PowerShell (Admin)").
Ketik "sfc /scannow" dan tekan Enter.
Tunggu sampai proses selesai. SFC akan memindai file sistem dan mengganti file yang rusak dengan salinan yang benar.
3. Gunakan Task Manager untuk Memantau Penggunaan Sumber Daya: Task Manager* dapat digunakan untuk memantau penggunaan CPU, memori, dan disk oleh Windows Explorer. Jika kamu melihat bahwa Windows Explorer menggunakan terlalu banyak sumber daya, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah. Caranya:
Tekan Ctrl + Shift + Esc untuk membuka Task Manager.
Pilih tab "Processes".
Cari "Windows Explorer".
Perhatikan penggunaan CPU, memori, dan disk. Jika salah satunya tinggi, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah.
4. Lakukan Clean Boot: Clean Boot adalah proses memulai Windows dengan hanya menggunakan driver dan program startup yang penting. Ini dapat membantu mengidentifikasi apakah masalah disebabkan oleh program atau driver* pihak ketiga. Caranya:
Tekan Windows Key + R, ketik "msconfig", dan tekan Enter.
Di tab "Services", centang "Hide all Microsoft services" dan klik "Disable all".
Di tab "Startup", klik "Open Task Manager".
Di Task Manager, disable semua startup items.
Restart komputer. Jika Windows Explorer tidak crash setelah clean boot, ini berarti masalah disebabkan oleh salah satu program atau driver yang kamu disable. Aktifkan kembali program atau driver satu per satu sampai kamu menemukan penyebabnya.
5. Periksa Disk dengan CHKDSK: CHKDSK adalah alat bawaan Windows yang digunakan untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan pada hard drive. Kerusakan pada hard drive bisa menyebabkan berbagai masalah, termasuk Windows Explorer yang sering crash*. Caranya:
Buka Command Prompt sebagai administrator.
Ketik "chkdsk /f /r C:" (ganti C: dengan drive tempat Windows diinstal jika perlu) dan tekan Enter.
Kamu akan diminta untuk menjadwalkan CHKDSK saat restart komputer. Ketik "Y" dan tekan Enter.
Restart komputer. CHKDSK akan berjalan saat restart dan memeriksa hard drive untuk kesalahan.
Tanda-tanda peringatan yang menunjukkan masalah serius yang memerlukan bantuan profesional adalah jika Windows Explorer terus crash meskipun sudah mencoba semua metode diagnosis di atas, atau jika kamu melihat pesan error yang aneh dan tidak bisa dipecahkan. Jangan ragu untuk menghubungi teknisi komputer jika kamu merasa kesulitan mengatasi masalah ini sendiri.
Solusi Cepat
Sebelum kita masuk ke solusi yang lebih mendalam, ada beberapa solusi cepat yang bisa kamu coba untuk meredakan masalah Windows Explorer yang sering crash:
1. Restart Windows Explorer: Cara paling sederhana dan seringkali efektif adalah dengan restart* Windows Explorer. Caranya:
Tekan Ctrl + Shift + Esc untuk membuka Task Manager.
Pilih tab "Processes".
Cari "Windows Explorer".
Klik kanan pada "Windows Explorer" dan pilih "Restart".
Solusi ini akan menutup dan membuka kembali Windows Explorer. Kadang-kadang, ini cukup untuk mengatasi masalah sementara. Tapi, perlu diingat, ini cuma solusi sementara. Kalau Windows Explorer sering crash lagi, berarti ada masalah yang lebih dalam yang perlu diatasi.
2. Hapus Riwayat File Explorer: Terlalu banyak riwayat file yang tersimpan di Windows Explorer bisa membuatnya jadi lambat dan bahkan crash. Menghapus riwayat ini bisa membantu mempercepat Windows Explorer dan mencegah crash*. Caranya:
Buka Windows Explorer.
Klik tab "File" di pojok kiri atas.
Pilih "Change folder and search options".
Di tab "General", klik tombol "Clear" di bagian "Privacy".
Solusi ini akan menghapus riwayat file yang baru-baru ini diakses dan riwayat pencarian. Tapi, hati-hati ya, ini juga akan menghapus quick access yang ada di Windows Explorer. Jadi, pastikan kamu sudah menyimpan file-file penting di tempat yang aman.
3. Nonaktifkan Preview Pane: Preview pane memungkinkan kamu melihat pratinjau isi file tanpa harus membukanya. Fitur ini memang berguna, tapi kadang-kadang bisa menyebabkan Windows Explorer crash, terutama jika kamu membuka folder yang berisi banyak gambar atau video. Menonaktifkan preview pane bisa membantu mencegah crash*. Caranya:
Buka Windows Explorer.
Klik tab "View" di bagian atas.
Di panel "Panes", klik tombol "Preview pane" untuk menonaktifkannya.
Setelah preview pane dinonaktifkan, kamu tidak akan bisa lagi melihat pratinjau isi file. Tapi, ini bisa membantu mencegah Windows Explorer crash, terutama jika kamu sering membuka folder yang berisi banyak file multimedia.
Langkah-Langkah Penyelesaian
Nah, ini dia inti dari artikel ini: langkah-langkah lengkap untuk menyelesaikan masalah Windows Explorer yang sering crash dan nggak bisa dibuka. Ikuti langkah-langkah ini dengan seksama:
1. Update Driver Kartu Grafis: Driver kartu grafis yang sudah usang atau tidak kompatibel adalah salah satu penyebab utama Windows Explorer crash. Pastikan kamu menggunakan driver* terbaru yang kompatibel dengan Windows.
Buka Device Manager (ketik "Device Manager" di kotak pencarian Windows).
Luaskan bagian "Display adapters".
Klik kanan pada kartu grafis kamu dan pilih "Update driver".
Pilih "Search automatically for updated driver software".
Ikuti petunjuk di layar untuk menginstal driver terbaru.
2. Uninstall Program yang Mencurigakan: Program yang mencurigakan atau tidak dikenal bisa menyebabkan konflik dengan Windows Explorer dan menyebabkan crash. Uninstall* program-program ini bisa membantu mengatasi masalah.
Buka Control Panel (ketik "Control Panel" di kotak pencarian Windows).
Pilih "Programs" > "Programs and Features".
Cari program yang mencurigakan atau tidak dikenal.
Klik kanan pada program tersebut dan pilih "Uninstall".
Ikuti petunjuk di layar untuk uninstall program.
3. Nonaktifkan Ekstensi Shell Pihak Ketiga: Ekstensi shell pihak ketiga yang bermasalah bisa menyebabkan Windows Explorer crash*. Menonaktifkan ekstensi-ekstensi ini bisa membantu mengatasi masalah.
Download dan instal aplikasi ShellExView dari NirSoft (https://www.nirsoft.net/utils/shexview.html).
Jalankan ShellExView sebagai administrator.
Urutkan daftar berdasarkan kolom "Company".
Nonaktifkan semua ekstensi shell yang bukan dari Microsoft.
Restart komputer.
4. Jalankan Scan Malware: Malware atau virus bisa merusak file sistem dan menyebabkan Windows Explorer crash. Jalankan scan malware dengan program antivirus yang terpercaya untuk membersihkan sistem dari malware*.
Buka program antivirus kamu.
Jalankan scan penuh sistem.
Hapus atau karantina semua malware yang ditemukan.
5. Perbaiki File Sistem yang Rusak: File sistem yang rusak bisa menyebabkan berbagai masalah, termasuk Windows Explorer crash. Gunakan System File Checker* (SFC) untuk memindai dan memperbaiki file sistem yang rusak.
Buka Command Prompt sebagai administrator.
Ketik "sfc /scannow" dan tekan Enter.
Tunggu sampai proses selesai.
6. Lakukan System Restore: System Restore adalah fitur Windows yang memungkinkan kamu mengembalikan sistem ke titik waktu sebelumnya. Jika masalah Windows Explorer crash baru saja terjadi, kamu bisa mencoba melakukan System Restore* ke titik waktu sebelum masalah muncul.
Ketik "System Restore" di kotak pencarian Windows.
Buka "Create a restore point".
Klik tombol "System Restore".
Pilih titik pemulihan yang diinginkan dan ikuti petunjuk di layar.
7. Reset Windows: Jika semua solusi di atas tidak berhasil, opsi terakhir adalah reset Windows. Reset Windows akan menginstal ulang Windows dan menghapus semua program dan file yang ada di komputer. Pastikan kamu sudah mem-backup semua data penting sebelum melakukan reset* Windows.
Buka Settings (tekan Windows Key + I).
Pilih "Update & Security" > "Recovery".
Di bagian "Reset this PC", klik tombol "Get started".
Pilih opsi yang diinginkan (simpan file atau hapus semua).
Ikuti petunjuk di layar untuk menyelesaikan proses reset Windows.
Solusi Alternatif
Selain langkah-langkah di atas, ada beberapa solusi alternatif yang bisa kamu coba jika solusi utama tidak berhasil:
1. Matikan Indexing Options: Fitur indexing digunakan untuk mempercepat pencarian file. Tapi, kadang-kadang fitur ini bisa menyebabkan Windows Explorer crash, terutama jika kamu memiliki banyak file di komputer. Mematikan fitur indexing* bisa membantu mengatasi masalah. Caranya:
Ketik "Indexing Options" di kotak pencarian Windows.
Buka Indexing Options.
Klik tombol "Modify".
Hapus centang pada semua lokasi yang di-index.
Klik "OK".
2. Buat Profil Pengguna Baru: Profil pengguna yang rusak bisa menyebabkan berbagai masalah, termasuk Windows Explorer crash*. Membuat profil pengguna baru bisa membantu mengatasi masalah. Caranya:
Buka Settings (tekan Windows Key + I).
Pilih "Accounts" > "Family & other users".
Klik tombol "Add someone else to this PC".
Ikuti petunjuk di layar untuk membuat profil pengguna baru.
Pindahkan file-file penting dari profil pengguna lama ke profil pengguna baru.
Hapus profil pengguna lama (opsional).
Tips Pencegahan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa tips pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk menghindari masalah Windows Explorer yang sering crash di masa depan:
1. Selalu Update Windows: Update Windows seringkali menyertakan perbaikan bug dan peningkatan keamanan yang bisa membantu mencegah masalah Windows Explorer crash. Pastikan kamu selalu menginstal update* Windows terbaru.
2. Gunakan Program Antivirus yang Terpercaya: Program antivirus yang terpercaya bisa membantu melindungi sistem dari malware dan virus yang bisa menyebabkan Windows Explorer crash. Pastikan kamu menggunakan program antivirus yang terpercaya dan selalu memperbarui database virus*-nya.
3. Hati-Hati Saat Menginstal Program: Program yang tidak terpercaya bisa menyebabkan konflik dengan Windows Explorer dan menyebabkan crash*. Hati-hati saat menginstal program dan pastikan kamu hanya menginstal program dari sumber yang terpercaya.
4. Jaga Kebersihan Hard Drive: Hard drive yang penuh bisa menyebabkan Windows Explorer jadi lambat dan bahkan crash. Pastikan kamu secara rutin membersihkan hard drive* dari file-file yang tidak perlu.
5. Defragmentasi Hard Drive: Defragmentasi hard drive bisa membantu meningkatkan kinerja hard drive dan mencegah Windows Explorer crash. Lakukan defragmentasi hard drive* secara rutin.
Kasus Khusus
Meskipun solusi di atas biasanya efektif, ada beberapa kasus khusus di mana solusi standar mungkin tidak berhasil:
1. Windows Explorer Crash Saat Membuka Folder Tertentu: Jika Windows Explorer hanya crash* saat membuka folder tertentu, kemungkinan besar ada file yang rusak di dalam folder tersebut. Coba pindahkan file-file di folder tersebut ke folder lain untuk mengidentifikasi file yang rusak.
2. Windows Explorer Crash Setelah Menginstal Update Windows: Jika Windows Explorer mulai crash setelah menginstal update Windows, kemungkinan besar ada masalah dengan update tersebut. Coba uninstall update* tersebut dan lihat apakah masalahnya hilang.
3. Windows Explorer Crash Pada Sistem dengan Memori Rendah: Jika komputer kamu memiliki memori (RAM) yang rendah, Windows Explorer mungkin akan crash* saat membuka folder yang berisi banyak file atau saat menjalankan banyak program sekaligus. Upgrade memori komputer kamu bisa membantu mengatasi masalah ini.
Pertanyaan Umum
1. Kenapa Windows Explorer saya sering banget crash?*
Banyak faktor yang bisa jadi penyebabnya, mulai dari driver yang usang, malware, file sistem yang rusak, sampai ekstensi shell yang bermasalah. Coba ikuti langkah-langkah diagnosis di atas untuk mencari tahu penyebabnya.
2. Apakah restart Windows Explorer aman?*
Iya, restart Windows Explorer aman. Ini cuma menutup dan membuka kembali Windows Explorer, nggak akan menghapus data atau merusak sistem.
3. Apakah saya perlu menginstal ulang Windows untuk memperbaiki masalah ini?*
Instal ulang Windows adalah opsi terakhir jika semua solusi lain tidak berhasil. Sebelum melakukan itu, coba dulu semua solusi di atas, ya.
4. Bagaimana cara mengetahui apakah ekstensi shell menyebabkan masalah?*
Gunakan aplikasi ShellExView untuk menonaktifkan ekstensi shell satu per satu dan lihat apakah masalahnya hilang.
5. Program antivirus apa yang terbaik untuk mencegah Windows Explorer crash?*
Nggak ada program antivirus yang sempurna, tapi beberapa program yang terpercaya antara lain Bitdefender, Norton, dan Kaspersky.
6. Apakah saya perlu melakukan defragmentasi hard drive secara rutin?*
Sebaiknya lakukan defragmentasi hard drive secara rutin, terutama jika kamu sering menambah dan menghapus file.
Kapan Menghubungi Teknisi
Meskipun artikel ini memberikan panduan lengkap, ada saatnya kamu perlu menghubungi teknisi profesional. Berikut beberapa tanda-tandanya:
1. Masalah Terus Berlanjut: Jika kamu sudah mencoba semua solusi di atas dan Windows Explorer masih sering crash, ini mungkin menunjukkan adanya masalah hardware* atau masalah sistem yang lebih kompleks yang memerlukan keahlian teknisi.
2. Blue Screen of Death (BSOD): Jika Windows Explorer crash dan menyebabkan Blue Screen of Death* (BSOD), ini adalah tanda masalah serius yang memerlukan perhatian segera.
3. Tidak Paham dengan Solusi yang Diberikan:* Jika kamu merasa kesulitan mengikuti langkah-langkah di atas atau tidak paham dengan istilah teknis yang digunakan, lebih baik serahkan ke ahlinya.
Sebelum menghubungi teknisi, siapkan informasi tentang:
Versi Windows yang kamu gunakan.
Gejala masalah yang kamu alami.
Langkah-langkah yang sudah kamu coba.
Pesan error yang muncul.
Rekomendasi Software/Tools
Berikut beberapa software dan tools yang bisa membantu kamu mengatasi masalah Windows Explorer crash:
1. ShellExView (Gratis): Untuk menonaktifkan ekstensi shell* pihak ketiga yang bermasalah.
2. Malwarebytes Anti-Malware (Gratis/Berbayar): Untuk memindai dan membersihkan sistem dari malware*.
3. CCleaner (Gratis/Berbayar): Untuk membersihkan file-file sampah dan memperbaiki registry*.
4. Driver Booster (Gratis/Berbayar): Untuk memperbarui driver* perangkat ke versi terbaru.
5. CrystalDiskInfo (Gratis): Untuk memantau kesehatan hard drive*.
Tips Ahli
Berikut beberapa tips dari pakar IT tentang cara menangani masalah Windows Explorer crash dengan efektif:
1. Monitor Penggunaan Memori: Windows Explorer crash seringkali disebabkan oleh kekurangan memori. Gunakan Task Manager* untuk memantau penggunaan memori dan tutup program yang tidak perlu.
2. Hindari Menggunakan Tema Pihak Ketiga: Tema pihak ketiga bisa menyebabkan konflik dengan Windows Explorer dan menyebabkan crash*. Gunakan tema bawaan Windows saja.
3. Periksa Disk Secara Berkala: Kerusakan pada hard drive bisa menyebabkan Windows Explorer crash. Periksa hard drive secara berkala dengan CHKDSK*.
4. Backup Data Secara Rutin: Jika Windows Explorer crash dan menyebabkan kehilangan data, kamu bisa memulihkan data dari backup. Lakukan backup* data secara rutin.
Studi Kasus
Kasus 1: Windows Explorer Crash Setelah Instal Program Backup*
Seorang pengguna melaporkan bahwa Windows Explorer sering crash setelah menginstal program backup pihak ketiga. Setelah ditelusuri, ternyata program backup tersebut menginstal ekstensi shell yang bermasalah. Solusinya adalah dengan menonaktifkan ekstensi shell tersebut menggunakan ShellExView.
Kasus 2: Windows Explorer Crash Akibat Malware*
Seorang pengguna mengeluhkan Windows Explorer yang sering crash dan kinerja komputer yang lambat. Setelah dilakukan scan malware, ternyata ada banyak malware yang menginfeksi sistem. Solusinya adalah dengan membersihkan sistem dari malware menggunakan program antivirus yang terpercaya.
Kesimpulan
Windows Explorer yang sering crash memang bikin frustasi, tapi jangan khawatir! Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa mengatasi masalah ini sendiri. Ingat, diagnosis yang tepat adalah kunci untuk menemukan solusi yang efektif. Selain itu, lakukan pencegahan dengan selalu update Windows, menggunakan program antivirus yang terpercaya, dan hati-hati saat menginstal program. Kalau masih kesulitan, jangan ragu untuk menghubungi teknisi.
Jangan biarkan Windows Explorer yang crash menghambat produktivitasmu. Segera atasi masalah ini dan nikmati pengalaman menggunakan komputer yang lancar jaya!
Komentar
Posting Komentar