Mengapa CPU Usage Tinggi Tanpa Sebab? Ini Solusinya!
Pernahkah kamu merasa komputermu lemot banget padahal lagi nggak ngapa-ngapain? Buka browser aja susahnya minta ampun. Jangan-jangan CPU usage-nya lagi tinggi tanpa sebab tuh! Masalah ini ngeselin banget, karena bikin kerjaan jadi terhambat dan bikin kita bertanya-tanya, "Kok bisa gini sih?". Tenang, kamu nggak sendirian kok. Banyak pengguna komputer lain juga mengalami hal serupa. Artikel ini akan membahas tuntas penyebab CPU usage tinggi tanpa alasan yang jelas, cara mendiagnosisnya, dan yang terpenting, cara mengatasinya! Jadi, simak baik-baik ya!
Pengenalan Masalah
CPU usage tinggi tanpa sebab itu ibarat mesin mobil yang meraung kencang padahal lagi parkir. Aneh kan? Masalah ini sering banget terjadi, apalagi di komputer atau laptop yang udah berumur. Bayangin aja, lagi asik ngetik laporan, tiba-tiba komputer ngelag, cursor muter-muter terus, bikin emosi jiwa. Yang lebih parah lagi, CPU yang terus-terusan dipaksa kerja berat bisa bikin umur komputer jadi pendek.
Gejala umumnya gampang banget dikenali. Pertama, komputer jadi lambat dan responsifnya berkurang. Aplikasi jadi lama banget dibuka, bahkan kadang-kadang freeze atau not responding. Kedua, kipas komputer berputar lebih kencang dari biasanya, bahkan saat lagi nggak menjalankan aplikasi berat. Ketiga, kamu bisa cek langsung CPU usage di Task Manager (Ctrl+Shift+Esc). Kalau angkanya seringkali nangkring di atas 80% atau bahkan 100% tanpa ada aplikasi yang jelas menggunakan resource, nah itu udah lampu kuning tuh.
Dampak negatifnya jelas ganggu banget. Produktivitas menurun drastis, apalagi kalau kerjaan kita bergantung banget sama komputer. Selain itu, CPU yang terus-terusan panas bisa merusak komponen hardware lainnya. Saya pernah menangani kasus serupa pada laptop gaming yang sering dipake rendering video. Akibat CPU usage tinggi terus-menerus, motherboardnya jadi rusak dan akhirnya harus diganti. Kan sayang banget! Biasanya, masalah ini muncul setelah instal software baru, update Windows, atau bahkan tanpa alasan yang jelas sama sekali. Bikin frustrasi, kan?
Penyebab Utama
Ada beberapa biang kerok yang sering bikin CPU usage tinggi tanpa sebab:
1. Malware dan Virus:* Ini adalah penyebab paling umum. Malware, seperti virus, trojan, dan spyware, bisa diam-diam berjalan di background dan menguras resource CPU. Mereka bisa menyusup ke sistem melalui email, website yang mencurigakan, atau software bajakan. Secara teknis, malware ini seringkali berupa proses yang berjalan tanpa izin pengguna dan melakukan aktivitas seperti mengirim data, menjalankan iklan, atau bahkan merusak file sistem. Mereka pintar banget nyaru jadi file sistem yang penting, jadi kita nggak sadar kalau ada "penumpang gelap" di komputer kita. Seringkali, aplikasi antivirus yang sudah kadaluarsa atau tidak di-update menjadi celah masuk bagi malware ini. Bayangin aja, kayak rumah yang pintunya nggak dikunci, maling jadi gampang masuk, kan?
2. Driver yang Bermasalah atau Kadaluarsa:* Driver itu ibarat jembatan penghubung antara hardware dan software. Kalau jembatannya rusak atau ketinggalan zaman, komunikasi jadi terhambat dan bisa bikin CPU kerja keras. Driver yang korup, tidak kompatibel, atau belum di-update bisa menyebabkan konflik di sistem dan memicu CPU usage tinggi. Misalnya, driver kartu grafis yang bermasalah bisa bikin prosesor harus bekerja lebih keras untuk menampilkan grafis, padahal seharusnya tugas itu dikerjakan oleh kartu grafis. Saya pernah nemu kasus, driver printer yang nggak kompatibel sama versi Windows terbaru malah bikin CPU jadi 100% terus. Jadi, pastikan semua driver di komputermu up-to-date ya!
3. Background Processes yang Tidak Perlu:* Banyak aplikasi yang diam-diam berjalan di background, bahkan saat kita nggak lagi menggunakannya. Proses-proses ini bisa menguras resource CPU tanpa kita sadari. Misalnya, aplikasi update otomatis, cloud storage sync, atau bahkan aplikasi chat yang selalu aktif. Secara teknis, setiap aplikasi yang berjalan, meskipun di background, akan menggunakan sejumlah resource CPU untuk menjalankan instruksinya. Semakin banyak aplikasi yang berjalan, semakin tinggi beban CPU. Kita seringkali lupa kalau aplikasi-aplikasi ini berjalan terus-menerus, padahal nggak penting-penting amat. Ibaratnya, kayak punya banyak lampu yang nyala padahal nggak ada yang make. Boros energi, kan?
4. Software yang "Haus" Resource:* Beberapa software, terutama yang kompleks seperti software editing video atau game berat, memang membutuhkan resource CPU yang besar. Tapi, kadang-kadang ada juga software yang nggak terlalu berat tapi CPU usage-nya tinggi banget. Ini bisa jadi karena software tersebut punya bug, belum dioptimasi dengan baik, atau ada konflik dengan software lain. Software yang "haus" resource ini biasanya akan menggunakan sebagian besar core CPU untuk melakukan pekerjaannya. Bayangin aja kayak punya mobil tapi boros bensinnya minta ampun. Padahal mobil lain dengan spek yang sama bisa lebih irit.
Diagnosis Masalah
Sebelum buru-buru install ulang Windows, coba lakukan beberapa langkah diagnosis ini dulu:
1. Periksa Task Manager:* Task Manager adalah sahabat terbaik kita untuk mendeteksi penyebab CPU usage tinggi. Buka Task Manager dengan menekan Ctrl+Shift+Esc. Di tab "Processes", urutkan berdasarkan kolom "CPU". Perhatikan proses mana yang menggunakan CPU paling banyak. Kalau ada proses yang mencurigakan atau nggak dikenal, coba cari tahu di Google apa fungsinya. Task Manager ini ibarat dokter yang bisa kasih tau kita penyakit apa yang lagi nyerang komputer kita.
2. Gunakan Resource Monitor:* Resource Monitor adalah tools bawaan Windows yang lebih detail daripada Task Manager. Ketik "Resource Monitor" di kolom pencarian Windows dan buka aplikasinya. Di tab "CPU", kamu bisa melihat grafik CPU usage secara real-time dan daftar proses yang menggunakan CPU. Resource Monitor juga menampilkan informasi tentang penggunaan memori, disk, dan jaringan. Dengan Resource Monitor, kita bisa lihat lebih jelas proses mana yang bener-bener bikin CPU kerja keras.
3. Scan dengan Antivirus:* Jalankan scan penuh dengan antivirus yang terpercaya. Pastikan antivirusmu sudah di-update ke versi terbaru. Scan ini bertujuan untuk mendeteksi dan menghapus malware yang mungkin menjadi penyebab CPU usage tinggi. Anggap aja kayak bersih-bersih rumah, biar nggak ada "penghuni gelap" yang bikin masalah.
4. Periksa Driver:* Buka Device Manager dengan mengetik "Device Manager" di kolom pencarian Windows. Perhatikan apakah ada tanda seru (!) berwarna kuning di samping salah satu device. Tanda seru ini menandakan ada masalah dengan driver device tersebut. Update atau reinstall driver yang bermasalah. Pastikan kamu mendownload driver dari website resmi produsen hardware.
5. Boot ke Safe Mode:* Safe Mode adalah mode diagnostik di Windows yang hanya menjalankan driver dan service yang esensial. Boot ke Safe Mode dan periksa apakah CPU usage masih tinggi. Kalau CPU usage normal di Safe Mode, berarti ada software atau driver pihak ketiga yang menjadi penyebab masalah. Safe Mode ini ibarat ruang isolasi, biar kita tau apakah masalahnya ada di dalam sistem inti atau karena pengaruh dari luar.
Tanda-tanda peringatan yang menunjukkan masalah serius dan memerlukan bantuan profesional antara lain:
CPU usage selalu 100% meskipun sudah melakukan semua langkah di atas.
Komputer seringkali crash atau blue screen of death (BSOD).
Muncul pesan error yang aneh dan tidak bisa dijelaskan.
Hardware komputer terasa panas banget meskipun lagi nggak dipake.
Kalau udah kayak gini, jangan tunda lagi, segera bawa komputer ke teknisi terpercaya ya!
Solusi Cepat
Berikut adalah beberapa solusi cepat untuk meredakan CPU usage tinggi sementara:
1. Restart Komputer: Ini adalah solusi paling sederhana dan seringkali efektif. Restart komputer akan menutup semua aplikasi dan proses yang berjalan di background, sehingga CPU usage bisa kembali normal. Jangan anggap remeh kekuatan restart, kadang-kadang masalah kecil bisa selesai hanya dengan restart. Ibaratnya, kayak nyalain ulang TV yang lagi error*, kadang langsung bener lagi, kan?
2. Tutup Aplikasi yang Tidak Digunakan:* Tutup semua aplikasi yang sedang tidak digunakan. Semakin banyak aplikasi yang berjalan, semakin tinggi beban CPU. Bahkan aplikasi yang terlihat tidak aktif pun bisa tetap menggunakan resource CPU di background. Pastikan kamu menutup aplikasi secara benar, jangan hanya meminimalkannya. Tekan Alt+F4 atau klik tombol "X" di pojok kanan atas jendela aplikasi.
3. End Process di Task Manager:* Buka Task Manager (Ctrl+Shift+Esc) dan lihat proses mana yang menggunakan CPU paling banyak. Pilih proses tersebut dan klik tombol "End Task". Hati-hati dalam mengakhiri proses, jangan mengakhiri proses sistem yang penting karena bisa menyebabkan komputer menjadi tidak stabil. Kalau ragu, cari tahu dulu di Google apa fungsi proses tersebut sebelum mengakhirinya. Ini kayak operasi kecil, kita buang "penyakit" yang bikin CPU kerja keras.
Peringatan: Solusi cepat ini hanya bersifat sementara. Masalah CPU usage tinggi mungkin akan muncul lagi jika penyebab utamanya tidak diatasi.
Langkah-Langkah Penyelesaian
Berikut adalah langkah-langkah detail untuk menyelesaikan masalah CPU usage tinggi tanpa sebab:
Langkah 1: Update Antivirus dan Jalankan Scan Penuh.*
Pastikan aplikasi antivirus kamu selalu up-to-date. Ini penting karena update terbaru biasanya berisi definisi virus baru yang belum terdeteksi oleh versi lama. Buka aplikasi antivirus kamu dan cari opsi untuk update database virus. Setelah update selesai, jalankan scan penuh pada seluruh sistem. Proses ini mungkin memakan waktu cukup lama, jadi sabar ya.
Langkah 2: Update Driver Perangkat Keras.*
Driver yang kadaluarsa atau rusak bisa menjadi penyebab utama CPU usage tinggi. Buka Device Manager (ketik "Device Manager" di kolom pencarian Windows). Perhatikan apakah ada tanda seru (!) berwarna kuning di samping salah satu device. Jika ada, klik kanan pada device tersebut dan pilih "Update driver". Pilih opsi "Search automatically for drivers". Jika Windows tidak menemukan driver yang lebih baru, kunjungi website resmi produsen hardware dan download driver terbaru secara manual.
Langkah 3: Nonaktifkan Program Startup yang Tidak Penting.*
Banyak aplikasi yang otomatis berjalan saat komputer dihidupkan. Aplikasi-aplikasi ini bisa menguras resource CPU dan memperlambat komputer. Buka Task Manager (Ctrl+Shift+Esc) dan pilih tab "Startup". Nonaktifkan aplikasi yang tidak penting dengan mengklik kanan pada aplikasi tersebut dan memilih "Disable".
Langkah 4: Hapus Program yang Tidak Digunakan.*
Program yang tidak digunakan hanya memakan ruang penyimpanan dan bisa juga membebani CPU. Buka Control Panel (ketik "Control Panel" di kolom pencarian Windows). Pilih "Programs" dan kemudian "Programs and Features". Pilih program yang ingin dihapus dan klik "Uninstall".
Langkah 5: Jalankan Disk Cleanup.*
File sampah dan temporary files bisa menumpuk di hard drive dan memperlambat komputer. Jalankan Disk Cleanup untuk membersihkan file-file tersebut. Ketik "Disk Cleanup" di kolom pencarian Windows dan buka aplikasinya. Pilih drive yang ingin dibersihkan dan klik "OK". Centang kotak di samping file yang ingin dihapus dan klik "OK".
Langkah 6: Defragment Hard Drive (Jika Menggunakan HDD).*
Fragmentasi hard drive bisa memperlambat akses ke file dan membebani CPU. Jalankan Disk Defragmenter untuk menyusun ulang file-file di hard drive. Ketik "Defragment and Optimize Drives" di kolom pencarian Windows dan buka aplikasinya. Pilih drive yang ingin didefragmentasi dan klik "Optimize". Catatan: Jika kamu menggunakan SSD (Solid State Drive), jangan lakukan defragmentasi karena bisa memperpendek umur SSD.
Langkah 7: Periksa Suhu CPU.*
CPU yang terlalu panas bisa menyebabkan throttling (penurunan kinerja) dan CPU usage tinggi. Download aplikasi untuk memantau suhu CPU, seperti Core Temp atau HWMonitor. Periksa suhu CPU saat komputer sedang idle (tidak menjalankan aplikasi berat) dan saat menjalankan aplikasi berat. Jika suhu CPU terlalu tinggi, bersihkan debu di heatsink dan kipas CPU atau ganti thermal paste.
Langkah 8: Update Windows.*
Pastikan Windows kamu selalu di-update ke versi terbaru. Update Windows seringkali berisi perbaikan bug dan peningkatan kinerja yang bisa mengatasi masalah CPU usage tinggi. Buka Settings (tekan tombol Windows + I) dan pilih "Update & Security". Klik "Check for updates".
Jika semua langkah di atas sudah dilakukan tapi CPU usage masih tinggi, coba pertimbangkan untuk menginstal ulang Windows. Instal ulang Windows akan menghapus semua software dan file di hard drive, sehingga komputer akan kembali seperti baru. Pastikan kamu membackup data penting sebelum menginstal ulang Windows.
Solusi Alternatif
Jika solusi di atas belum berhasil, berikut beberapa pendekatan alternatif:
1. Gunakan Proses Monitor (Process Explorer):*
Process Explorer adalah tools yang lebih canggih daripada Task Manager dan Resource Monitor. Tools ini dikembangkan oleh Microsoft dan menyediakan informasi detail tentang proses yang berjalan di sistem, termasuk penggunaan CPU, memori, disk, dan jaringan. Process Explorer juga bisa digunakan untuk mendeteksi handle dan DLL yang digunakan oleh suatu proses. Dengan Process Explorer, kita bisa menggali lebih dalam dan mencari tahu apa yang sebenarnya bikin CPU kerja keras.
2. Periksa Event Viewer:*
Event Viewer mencatat semua event yang terjadi di sistem, termasuk error, warning, dan informational events. Periksa Event Viewer untuk mencari tahu apakah ada error atau warning yang berkaitan dengan CPU usage tinggi. Ketik "Event Viewer" di kolom pencarian Windows dan buka aplikasinya. Buka "Windows Logs" dan periksa "Application" dan "System" logs.
3. Gunakan Software Optimasi Sistem:*
Ada banyak software optimasi sistem yang bisa membantu membersihkan file sampah, memperbaiki registry, dan menonaktifkan program startup yang tidak penting. Software ini bisa membantu mengurangi beban CPU dan meningkatkan kinerja komputer. Beberapa contoh software optimasi sistem yang populer antara lain CCleaner, Advanced SystemCare, dan IObit Uninstaller. Hati-hati dalam menggunakan software optimasi sistem, pastikan software tersebut terpercaya dan jangan sembarangan membersihkan registry karena bisa menyebabkan masalah sistem.
Solusi alternatif ini paling tepat digunakan jika kamu sudah mencoba semua solusi standar tapi CPU usage masih tinggi.
Tips Pencegahan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa tips untuk mencegah CPU usage tinggi di masa depan:
1. Instal Antivirus yang Terpercaya dan Selalu Update: Antivirus adalah garda terdepan dalam melindungi komputer dari malware. Pastikan kamu menginstal antivirus yang terpercaya dan selalu update database virusnya. Jangan lupa untuk melakukan scan rutin secara berkala.
2. Hati-hati Saat Mendownload dan Menginstal Software: Download software hanya dari website resmi produsen. Hindari mendownload software dari website yang mencurigakan atau menawarkan software bajakan. Baca dengan seksama setiap langkah instalasi dan jangan centang kotak yang tidak kamu mengerti.
3. Uninstall Program yang Tidak Digunakan: Program yang tidak digunakan hanya memakan ruang penyimpanan dan bisa membebani CPU. Uninstall program yang sudah tidak kamu gunakan lagi.
4. Rutin Membersihkan File Sampah dan Temporary Files: File sampah dan temporary files bisa menumpuk di hard drive dan memperlambat komputer. Rutin membersihkan file-file tersebut menggunakan Disk Cleanup atau software optimasi sistem.
5. Monitor Suhu CPU: CPU yang terlalu panas bisa menyebabkan throttling dan CPU usage tinggi. Monitor suhu CPU secara berkala dan pastikan heatsink dan kipas CPU bersih dari debu.
Alat yang direkomendasikan untuk pencegahan:
Antivirus: Bitdefender, Norton, Kaspersky
Software Optimasi Sistem: CCleaner, Advanced SystemCare
Software Monitoring Suhu CPU: Core Temp, HWMonitor
Kasus Khusus
Berikut beberapa kasus khusus di mana solusi standar mungkin tidak berhasil:
1. Virtualisasi: Jika kamu menggunakan software virtualisasi seperti VMware atau VirtualBox, CPU usage bisa tinggi karena virtual machine (VM) menggunakan resource CPU. Solusinya adalah mengoptimalkan konfigurasi VM, seperti mengurangi jumlah core CPU yang dialokasikan ke VM atau membatasi penggunaan memori.
2. Bitcoin Mining: Malware bitcoin mining diam-diam menggunakan resource CPU untuk menambang bitcoin. Malware ini sulit dideteksi dan dihapus. Gunakan antivirus yang canggih dan jalankan scan rutin untuk mendeteksi malware bitcoin mining.
3. Sistem Operasi yang Sudah Tua: Sistem operasi yang sudah tua mungkin tidak dioptimasi untuk hardware terbaru. Solusinya adalah upgrade ke sistem operasi yang lebih baru.
Panduan pemecahan masalah khusus untuk sistem yang lebih lama atau konfigurasi unik:
Update BIOS.
Periksa kompatibilitas hardware.
Instal driver yang kompatibel dengan sistem operasi.
Pertanyaan Umum
Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang CPU usage tinggi:
1. Apakah CPU usage 100% selalu buruk?*
Tidak selalu. CPU usage 100% saat menjalankan aplikasi berat, seperti game atau editing video, adalah hal yang wajar. Tapi, CPU usage 100% saat komputer sedang idle atau menjalankan aplikasi ringan adalah tanda adanya masalah.
2. Bagaimana cara mengetahui aplikasi mana yang paling banyak menggunakan CPU?*
Buka Task Manager (Ctrl+Shift+Esc) dan pilih tab "Processes". Urutkan berdasarkan kolom "CPU". Aplikasi yang berada di urutan teratas adalah aplikasi yang paling banyak menggunakan CPU.
3. Apakah RAM bisa mempengaruhi CPU usage?*
Ya, RAM bisa mempengaruhi CPU usage. Jika RAM penuh, CPU akan menggunakan hard drive sebagai memori virtual (page file). Akses ke hard drive jauh lebih lambat daripada akses ke RAM, sehingga bisa memperlambat komputer dan meningkatkan CPU usage.
4. Apakah SSD bisa mengurangi CPU usage?*
Ya, SSD bisa mengurangi CPU usage. SSD memiliki kecepatan akses yang jauh lebih cepat daripada HDD. Dengan menggunakan SSD, CPU tidak perlu menunggu lama untuk mengakses data, sehingga bisa mengurangi beban CPU.
5. Apakah overclocking CPU bisa menyebabkan CPU usage tinggi?*
Ya, overclocking CPU bisa menyebabkan CPU usage tinggi. Overclocking CPU akan meningkatkan kecepatan clock CPU, sehingga CPU akan bekerja lebih keras dan menghasilkan panas yang lebih banyak.
6. Bagaimana cara mencegah CPU usage tinggi saat bermain game?*
Pastikan spesifikasi komputer kamu memenuhi atau melebihi persyaratan minimum game. Turunkan pengaturan grafis game. Tutup aplikasi lain yang tidak digunakan saat bermain game. Update driver kartu grafis.
Kapan Menghubungi Teknisi
Berikut tanda-tanda kapan masalah CPU usage tinggi memerlukan bantuan profesional:
1. Sudah mencoba semua solusi di atas tapi CPU usage masih tinggi.
2. Komputer seringkali crash atau blue screen of death (BSOD).
3. Muncul pesan error yang aneh dan tidak bisa dijelaskan.
Informasi yang perlu disiapkan sebelum menghubungi dukungan teknis:
Spesifikasi komputer (CPU, RAM, kartu grafis, sistem operasi).
Deskripsi masalah yang dialami.
Langkah-langkah yang sudah dicoba untuk mengatasi masalah.
Pesan error yang muncul.
Panduan untuk menemukan teknisi yang berkualifikasi:
Cari teknisi yang memiliki sertifikasi.
Baca review dari pelanggan lain.
Pastikan teknisi memberikan garansi untuk pekerjaan mereka.
Rekomendasi Software/Tools
Berikut beberapa software dan tools yang bisa membantu mengatasi CPU usage tinggi:
Antivirus: Bitdefender (berbayar), Avast Free Antivirus (gratis)
CCleaner: Membersihkan file sampah dan registry (gratis/berbayar)
Process Explorer: Memantau proses yang berjalan di sistem (gratis)
HWMonitor: Memantau suhu hardware (gratis)
Memtest86: Menguji RAM (gratis)
Tips Ahli
Berikut beberapa tips dari pakar IT tentang cara menangani CPU usage tinggi dengan efektif:
1. Periksa Autostart Folder: Autostart folder adalah folder di Windows yang berisi shortcut ke aplikasi yang otomatis berjalan saat komputer dihidupkan. Hapus shortcut ke aplikasi yang tidak penting dari Autostart folder.
2. Nonaktifkan Superfetch/SysMain: Superfetch/SysMain adalah service di Windows yang bertujuan untuk mempercepat aplikasi yang sering digunakan. Tapi, service ini juga bisa menyebabkan CPU usage tinggi. Nonaktifkan Superfetch/SysMain jika kamu mengalami masalah CPU usage tinggi.
3. Update BIOS: BIOS adalah software yang mengontrol hardware komputer. Update BIOS ke versi terbaru bisa memperbaiki bug dan meningkatkan kinerja komputer.
4. Periksa Kabel Data HDD/SSD: Kabel data HDD/SSD yang rusak bisa menyebabkan transfer data menjadi lambat dan meningkatkan CPU usage. Periksa dan pastikan kabel data HDD/SSD terpasang dengan benar.
Studi Kasus
Kasus 1: Laptop Lemot Setelah Update Windows.*
Seorang pengguna mengeluhkan laptopnya menjadi sangat lemot setelah melakukan update Windows. Setelah diperiksa, CPU usage selalu 100% meskipun tidak menjalankan aplikasi berat. Setelah dilakukan diagnosis, ternyata driver kartu grafis tidak kompatibel dengan versi Windows terbaru. Solusinya adalah mendownload dan menginstal driver kartu grafis terbaru dari website resmi produsen.
Kasus 2: Komputer Terinfeksi Malware Bitcoin Mining.*
Seorang pengguna menemukan CPU usage komputernya selalu tinggi meskipun sudah melakukan semua langkah pencegahan dan pembersihan. Setelah dilakukan scan dengan antivirus yang canggih, ternyata komputer terinfeksi malware bitcoin mining. Antivirus berhasil menghapus malware tersebut dan CPU usage kembali normal.
Kesimpulan
CPU usage tinggi tanpa sebab memang masalah yang nyebelin banget, tapi jangan panik dulu. Dengan memahami penyebabnya, melakukan diagnosis yang tepat, dan mengikuti langkah-langkah penyelesaian yang sudah dijelaskan di atas, kamu pasti bisa mengatasi masalah ini. Jangan lupa juga untuk melakukan pencegahan agar masalah ini tidak terulang lagi di masa depan. Ingat, komputer yang sehat adalah komputer yang dirawat dengan baik. Jadi, yuk mulai rawat komputermu sekarang juga! Jangan tunggu sampai komputermu koit baru nyesel!
Komentar
Posting Komentar